Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) adalah upaya pemerintah untuk membangun data kependudukan tunggal, atau satu data. Dengan menggunakan data tunggal, pemerintah dapat melaksanakan berbagai programnya secara terintegrasi, tidak tumpang tindih, dan lebih efisien.
Data Regsosek dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas berbagai layanan pemerintah seperti pendidikan, bantuan sosial, kesehatan, hingga administrasi kependudukan. Pendataan Regsosek dilakukan serentak di seluruh wilayah Indonesia oleh lebih dari 400 ribu petugas. Kabupaten Majene sendiri memiliki jumlah petugas sebanyak 287 orang yang tersebar di 8 kecamatan.
Dalam melakukan pendataan, petugas seringkali mendapatkan kendala di lapangan. Salah satunya adalah cuaca. Curah hujan yang tinggi menyebabkan sebagian besar wilayah di Kabupaten Majene mengalami banjir. Untuk ketinggian banjir diperkirakan mencapai lutut sampai dada orang dewasa, atau sekira 50 sampai 100 centimeter. penyebab banjir ini adalah curah hujan yang terjadi sejak malam dan banjir terjadi saat subuh ketika beberapa warga sementara melakukan shalat subuh.
Akibat banjir kali ini, rumah, dokumen dan kendaraan sebagian petugas regsosek terendam sehingga petugas tidak melakukan pendataan beberapa hari. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat petugas untuk menyelesaikan pendataan tepat waktu. Selain melakukan pendataan, petugas juga melakukan geotagging foto lantai, dinding, plafon dan toilet. Dalam melakukan geotagging setelah banjir beberapa petugas mengalami beberapa kendala seperti toilet yang kotor karena lumpur bahkan ada rumah responden yang roboh karena banjir. Namun kendala-kendala yang dialami petugas yang cukup mengganggu tersebut dapat diselesaikan dengan baik.